105 siswa SDIT Logaritma ukir prestasi hafalan Al-qur’an melalui metode UMMI

Karanganyar, binainsani.or.id – Sebanyak 105 siswa SDIT Logaritma Karanganyar berhasil mengukir prestasi dalam hafalan Al-Qur’an melalui Metode UMMI. Prestasi tersebut ditunjukkan dalam kegiatan Haflah Khotmil Qur’an dan Imtihan Tingkat Tartil serta Tahfidz Juz 29–30 yang digelar pada Kamis, 29 Mei 2025, bertepatan dengan tanggal 2 Zulhijjah 1446 Hijriah.

Kegiatan berlangsung khidmat di Ruang Jatijajar, Hotel Candisari Karanganyar, dan menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam membentuk generasi Qur’ani yang berwawasan dan berakhlak mulia. Kegiatan tersebut dibagi menjadi dua kategori, yakni Lulus Munaqosyah UMMI dan Tahfidz Juz 30.

Seluruh proses pengujian dilakukan oleh tim dari UMMI Foundation Pusat dan Daerah cabang Sukoharjo, yang sekaligus didukung oleh tim tahfidz internal SDIT Logaritma. Berkat kolaborasi ini, pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dan penuh khidmat.

Suasana penuh haru menyelimuti ruangan saat satu per satu peserta maju melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Mengenakan busana putih dan selempang prestasi, mereka tidak hanya menunjukkan hafalan, tetapi juga semangat menghidupkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam keseharian.

Dalam sambutannya, Pengawas PAI Karanganyar, Hj. Jamiatus Sururiah, S.Ag., mengungkapkan harapannya agar Metode UMMI semakin kokoh berdiri di Kabupaten Kebumen.

“Kami berharap UMMI memiliki kantor cabang sendiri, karena sudah banyak sekolah yang menggunakannya. Ini menjadi bukti bahwa UMMI diterima dan membawa hasil yang baik,” ujarnya.

Dukungan serupa juga datang dari Kepala SDIT Logaritma Karanganyar, Sukarmi, S.Pd. Pihaknya menyatakan siap mendukung keberlanjutan metode ini.

“InsyaaAllah kami akan memberikan dukungan penuh, asalkan tersedia personal yang siap mengikuti TOT (Training of Trainer),” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Bina Insani Kebumen, Dra. Sri Winarti, M.H., menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan yang tidak hanya terbatas pada kegiatan di kelas, tetapi juga melalui program-program pendukung yang dapat membentuk karakter dan keterampilan siswa.

“Kita bersyukur anak-anak kita sudah memiliki bekal membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik, termasuk tajwid dan makhraj. Pasalnya, Al-Qur’an tidak cukup hanya dibaca, melainkan juga harus dipelajari,” tegasnya.

Sri Winarti menambahkan bahwa Al-Qur’an itu hudan linnas, petunjuk bagi manusia. Namun sayangnya, banyak orang hanya tadarus membaca.

“Padahal, tadarus sesungguhnya berarti mempelajari kandungan Al-Qur’an, ilmu yang biasa dipelajari di pesantren atau sekolah dan dikenal sebagai ilmu dirosah,” jelasnya.

Lebih lanjut, pihaknya menegaskan bahwa ilmu ini menjadi modal penting untuk meraih hikmah. “Apabila hatinya bersih, seseorang akan mendapatkan ilmu yang lebih tinggi, yakni ilmu wirosah, kemampuan berdakwah dan membimbing orang lain,” tambahnya.

Menambah semarak acara, cerita dari salah satu peserta turut mewarnai suasana. Bilqis Shidqia Qurrota A’yun (10), siswi kelas 4A asal Desa Tanggeran, Sruweng, ini tampil dengan penuh percaya diri.

Saat diwawancarai usai acara, ia mengaku bangga telah menyelesaikan hafalannya. “Senang, bahagia, terharu, dan bangga terhadap diri sendiri,” tuturnya.

Ia juga menyukai metode UMMI karena mendorong anak-anak menghafal dengan cepat. “Supaya hafalannya tetap terjaga, saya sering murojaah dan tidak malas membaca,” tambahnya seraya tersenyum simpul. (sfd/ny/aq)

© 2025

Departemen Media dan Publikasi

YAYASAN BINA INSANI KEBUMEN