Kebumen, YBI-News – Sorakan penonton pecah ketika garis finis 800 meter ditembus. Salman Miftahudin, pelari muda dari SMA IT Logaritma Sempor, tampil memukau dengan nomor punggung 007 dalam lomba di Stadion Candradimuka pada Ahad (28/9/2025).
Sebanyak 56 atlet pelajar SMA/SMK sederajat dari berbagai sekolah se-Kabupaten Kebumen bertarung dalam ajang bergengsi Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Atletik 2025. Namun, sorot mata publik tertuju pada sosok pelari berusia belia yang berlari dengan determinasi penuh, hingga membuat detak jantung penonton ikut berpacu.
Di lintasan, Salman seolah berlari melawan dirinya sendiri. Hasilnya luar biasa, catatan waktu 2 menit 26,28 detik mengantarkannya merebut juara 2. Ia hanya kalah tipis dari Ahmad Rofiq (MAN 2 Kebumen) yang finis di 2 menit 23,75 detik. Salman bahkan menyalip ketat A. Haikal Ahsani (MAN 1 Kebumen) yang membuntuti di urutan ketiga dengan 2 menit 26,84 detik.
Perjuangan itu tak lahir dalam semalam. Salman dikenal tekun berlatih tiap pekan, bahkan di saat sebagian temannya memilih istirahat. Disiplin itu kini terbayar di panggung prestasi daerah.
Semangat ini selaras dengan moto SMA IT Logaritma Sempor “Global Vision, Eternal Values.” Moto tersebut menjadi landasan sekolah dalam membentuk siswa yang berprestasi, berkarakter, dan berdaya saing global, tanpa meninggalkan nilai-nilai abadi yang dijunjung tinggi.
“Diiringi kerja keras, Mas Salman tetap rutin berlatih setiap minggu hingga akhirnya bisa meraih juara 2 di cabang atletik lari 800 meter,” ungkap Kepala SMA IT Logaritma Sempor, Laeli Fauziyah Hasna, S.Pd., kepada YBI-News.
Laeli menegaskan, kemenangan Salman bukan hanya milik dirinya, melainkan juga kebanggaan sekolah. Ia berharap torehan ini menjadi pemantik semangat siswa lain untuk berani bermimpi dan berprestasi sesuai potensi masing-masing.
Tak kalah penting adalah peran pembimbingnya, Guru PJOK SMA IT Logaritma, Riki Septia Rahman, S.Pd. Sosok yang sabar itu mendampingi latihan Salman secara konsisten dan menjadi pilar utama di balik semangat serta kedisiplinan atlet muda tersebut.
Dengan memberikan arahan teknik, strategi, dan motivasi, Riki memastikan setiap langkah Salman di lintasan terasah dengan baik. Ia tidak hanya mengajarkan teknik berlari, tetapi juga membentuk ketahanan fisik dan fokus mental.
Dedikasinya menjadikan latihan bukan sekadar rutinitas fisik, melainkan proses membangun mental juara. Dari tangan dinginnya lahir keyakinan bahwa setiap siswa punya peluang besar untuk mengukir prestasi.
Bagi Salman, podium kali ini hanyalah pijakan awal, bukan garis akhir. “Semua ini buah dari latihan tekun serta dukungan guru, teman-teman, keluarga, dan sekolah,” ucapnya dengan wajah berbinar.
“Alhamdulillah, saya bersyukur bisa meraih juara 2 nomor lari 800 meter. Semoga tahun depan bisa tampil lebih baik dengan latihan yang lebih intens, hingga mampu mempersembahkan hasil terbaik,” imbuhnya.
Putra dari pasangan Hanifudin dan Puji Winarti itu bahkan sudah menatap jauh ke depan. Ia bercita-cita melangkah ke level nasional, membawa nama Kebumen dan SMA IT Logaritma lebih harum di kancah atletik Indonesia.
Tak hanya itu, Salman juga menyimpan mimpi besar untuk kelak menjadi pengusaha sukses dunia akhirat. Dalam kesehariannya, ia gemar berlari, membaca buku, dan berolahraga, yang kian menguatkan semangatnya meraih prestasi.
Cerita Salman memikat karena ia tak hanya membawa pulang medali, tetapi juga menghadirkan inspirasi. Tekad, disiplin, dan keberanian menjadi kunci untuk menembus batas. (sfd/ny/aq)
Read More News :
© 2025
Departemen Media dan Publikasi
YAYASAN BINA INSANI KEBUMEN
Leave a Comment