Karanganyar, YBINews – Pondok Pesantren Ad-Daar Ath-Thoyyibah – SMA Islam Terpadu (SMAIT) Logaritma Sempor, yang beralamat di Jalan Kaliabang, Entak, Bonosari, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, kembali menghadirkan kegiatan edukatif yang memadukan keimanan dan keberanian santri.
Kegiatan ini juga dirancang untuk mengasah kemampuan berbicara di depan umum, sehingga para santri dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keterampilan komunikasi yang efektif.
Pada Jumat, 5 September 2025, para santri kelas X menggelar Khutbah Santri dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, menghadirkan suasana pembelajaran yang interaktif dan menantang keberanian mereka untuk tampil di mimbar.
Dalam kegiatan ini, para santri menyampaikan khutbah di depan teman sekelas dan para asatidz, sehingga pengalaman belajar menjadi lebih nyata dan memupuk keberanian serta percaya diri mereka.
Bahkan, Khutbah Santri juga mengingatkan sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW sekaligus menanamkan nilai-nilai keteladanan beliau, seperti kejujuran, amanah, rendah hati, dan kepedulian terhadap sesama.
Lebih jauh, keberanian santri untuk tampil di mimbar menjadi momen penting yang memberikan pengalaman berharga dan memotivasi mereka untuk percaya diri dalam berbicara di depan umum.
Menurut Anesty Okta Fianty, S.Pd, guru pendamping kegiatan, khutbah santri patut diapresiasi.
“Penyampaian yang disampaikan para santri sangat menyentuh hati dan penuh makna,” tutur Anesty.
Ia menambahkan, kegiatan ini membuktikan bahwa para santri tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga terampil berkomunikasi secara efektif.
Sementara itu, Kepala SMAIT Logaritma Sempor, Laeli Fauziyah Hasna, S.Pd., menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk karakter santri.
“Acara ini diharapkan dapat membiasakan santri berani tampil, tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di masyarakat luas,” ujarnya kepada Jurnalis YBINews.
Lebih dari itu, Laeli menambahkan, kegiatan Khutbah Santri sekaligus mengingatkan kembali pentingnya menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan dalam bersikap dan berperilaku sehari-hari.
Selain aspek keberanian, kegiatan ini juga melatih santri menata materi khutbah dengan runtut dan menyampaikannya dengan penuh keyakinan, sehingga pesan dakwah bisa tersampaikan secara efektif.
Bahkan, tambah Laeli, interaksi antara santri dan guru dalam sesi tanya-jawab ini, membuat suasana menjadi hidup dan dinamis. Setiap santri mendapat kesempatan untuk memperbaiki cara penyampaian serta menambah kepercayaan diri mereka.
“Semoga pengalaman ini menjadi bekal bagi santri untuk terus meneladani Rasulullah SAW, berani tampil, dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Laeli. (sfd/ny/aq).
Read More News :
© 2025
Departemen Media dan Publikasi
YAYASAN BINA INSANI KEBUMEN
Leave a Comment