Bongkar Rahasia Guru Qur’an Andal! 60 Pendidik Ikuti Pelatihan Metode UMMI di Ponpes Daaruth Thoyyibah

Karanganyar, Kebumen, YBINews — Sebanyak 60 guru Al-Qur’an dari berbagai jenjang lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Bina Insani Kebumen mengikuti Pelatihan Tahsin Intensif Guru Al-Qur’an Metode UMMI.

Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai Selasa hingga Kamis, 1–3 Juli 2025, bertempat di Pondok Pesantren Daaruth Thoyyibah – SMPIT Logaritma Karanganyar.

Melalui program ini, para peserta yang berasal dari KB, TK, SMPIT, hingga TPQ Nurul Falaah Kedungpuji mendapatkan pelatihan intensif untuk meningkatkan kualitas bacaan serta metode pengajaran Al-Qur’an berbasis metode UMMI, yang telah terbukti efektif dan sistematis.

Kerja sama strategis ini terjalin antara Yayasan Bina Insani Kebumen dengan UMMI Foundation, dalam rangka menyiapkan guru-guru Qurani yang profesional, telaten, dan berakhlak mulia. Metode UMMI sendiri menjadi standar dalam pembelajaran Al-Qur’an di banyak sekolah Islam modern di Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala Departemen Pendidikan Yayasan Bina Insani, Muchyani, S.Pd., menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas guru merupakan pilar penting dalam menghadirkan lembaga pendidikan Islam yang unggul.

Pihaknya berharap pelatihan ini mampu menjadi titik awal lahirnya lebih banyak pendidik Al-Qur’an yang inspiratif.

Sementara itu, Pembina Yayasan Bina Insani, Kyai H. Yunus Anies Ridwan Al Badrie, menegaskan bahwa mendidik melalui Al-Qur’an adalah amanah besar yang penuh keberkahan.

Menurut Kyai Yunus, guru Al-Qur’an bukan sekadar pengajar, tapi juga pewaris risalah kenabian yang bertugas menerangi umat.

Lebih jauh lagi, pelatihan dipandu langsung oleh trainer berpengalaman dari UMMI Foundation, Ustadz Qomarul Huda. Pihaknya mengungkapkan bahwa metode UMMI berbasis talaqqi musyafahah (tatap muka langsung) menjadikan guru sebagai teladan bacaan yang benar, bukan sekadar pengarah teknis.

Tak hanya itu, peserta dibimbing menyeluruh dalam materi makharijul huruf, sifat huruf, hukum tajwid, hingga teknik membaca yang fasih dan merdu. Mereka juga dikenalkan dengan tahapan belajar yang runtut: pra tahsin, tahsin dasar, tahsin lanjutan, tajwid terapan, dan tahfizh awal.

Selanjutnya, peserta juga diberi bekal cara mengelola kelas Al-Qur’an yang efektif, membangun motivasi siswa, serta menumbuhkan kedekatan emosional dengan Al-Qur’an. Praktik mengajar langsung antar peserta pun dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan mengajar.

Menariknya, sistem kontrol mutu dalam metode UMMI sangat ketat. Mulai dari standar buku, sistem penilaian, pembinaan rutin, hingga ujian akhir berupa munaqasyah terbuka untuk menguji kemampuan dan kesiapan para guru.

Pada hari terakhir, para peserta melakukan simulasi mengajar dengan skenario berbeda. Evaluasi diberikan langsung oleh trainer agar setiap peserta mendapat masukan objektif yang membangun.

Dengan semangat tinggi, para ustadz dan ustadzah menyatakan komitmen untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh di lembaga masing-masing. Mereka menyadari bahwa mendidik dengan Al-Qur’an bukan hanya soal metode, tapi juga hati, keikhlasan, dan kesabaran.

Ke depannya, Yayasan Bina Insani Kebumen akan terus mendorong pelatihan lanjutan dan pembinaan berkelanjutan, agar pendidikan Al-Qur’an semakin berakar kuat dan membentuk generasi yang cerdas, santun, dan cinta Al-Qur’an sejak dini. (sfd/ny/aq)

© 2025

Departemen Media dan Publikasi

YAYASAN BINA INSANI KEBUMEN