Ayah, Kebumen, binainsani.or.id – Pondok Pesantren Daaruth Thoyyibah – SMPIT Logaritma Karanganyar Kebumen kembali menggelar Mukhoyyam Angkatan 13 di Pantai Lampon, Desa Pasir, Kecamatan Ayah, pada Senin–Selasa (2–3 Juni 2025).
Mengusung tema “The Journey of a Thousand Miles Begins with a Single Step”, Mukhoyyam ini bukan sekadar perkemahan, melainkan wadah pembentukan karakter, tanggung jawab, ukhuwah, dan ketakwaan dalam balutan suasana alam.
Angkatan kali ini mengusung nama Nasyir Alfawaid, yang berarti penyeru kebaikan dan pembawa manfaat. Nama ini menjadi simbol semangat peserta untuk terus menebar nilai-nilai positif di lingkungan sekitar.
Dalam suasana yang penuh kekhusyukan dan kebersamaan, peserta menjalani berbagai aktivitas seperti tadabbur alam, tarbiyah ruhiyah, permainan edukatif, hingga agenda shalat berjamaah dan pembacaan al-ma’tsurat.
Tenda-tenda yang berdiri kokoh di bibir pantai menjadi saksi lahirnya generasi muda yang tak hanya kuat secara intelektual, tapi juga tangguh secara spiritual dan sosial. Betapa indah alam ciptaan Allah, yang membuat peserta Mukhoyyam kagum, betapa Maha Besarnya Allah SWT.
Kepala SMPIT Logaritma Karanganyar, Miftah Nur Azizah, S.Pd. melalui ketua panitia kegiatan Mukhoyyam, Akhmad Musyab HJ., S.T., menegaskan bahwa Mukhoyyam ini bukanlah kegiatan biasa menjelang kelulusan.
“Ini momen istimewa untuk menyegarkan hati, mempererat ukhuwah, menumbuhkan kemandirian, dan mengasah kepekaan ruhiyah melalui tarbiyah serta tadabbur alam,” jelasnya.
Musyab mengingatkan peserta untuk menjaga adab, kebersihan, dan nama baik lembaga. Ia menegaskan bahwa alam bukan sekadar tempat berkemah, tetapi juga ruang tadabbur dan perenungan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali ‘Imran: 190),” ujarnya, seraya mengajak peserta merenungi kebesaran Allah melalui keindahan alam.
Dalam suasana penuh makna, Mukhoyyam ini bukan sekadar perpindahan ruang belajar ke alam, tetapi juga momen mencipta kenangan. Di malam hari, dzikir dan tilawah menjadi cahaya penuntun menuju masa depan yang lebih bermakna.
Salah satu peserta Mukhoyyam, Rofiqi Faidhil Aziz, siswa kelas 9A, mengaku banyak mendapatkan pelajaran berharga dari setiap rangkaian kegiatan yang dijalani.
“Saya belajar kerja sama, tanggung jawab, dan disiplin ibadah. Semoga tetap bisa bertemu teman-teman dan selalu sehat,” ujarnya dengan mata berbinar.
Hal senada diungkapkan Shafa Nada Nadzifah dari kelas 9B. Ia merasakan Mukhoyyam membuatnya lebih mandiri dan bersyukur atas nikmat Allah.
“Kami belajar menjaga ibadah di mana pun, seperti shalat tahajud di tepi pantai, shalat dhuha bersama, dan membaca Al-Ma’tsurat. Semoga kami bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya penuh semangat. (sfd/ny/aq)
© 2025
Departemen Media dan Publikasi
YAYASAN BINA INSANI KEBUMEN
Leave a Comment