School Info
Tuesday, 26 Aug 2025
  • 🕌 Kami segenap Tim Departemen Media & Publikasi Yayasan Bina Insani Kebumen mengucapkan: "Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriah"🌙✨ - Semoga tahun baru ini menjadi momentum hijrah menuju pribadi yang lebih taat, lebih kuat iman dan ukhuwah, serta diberi keberkahan dalam setiap langkah dan amal... Amiin. 🌸
  • 🕌 Kami segenap Tim Departemen Media & Publikasi Yayasan Bina Insani Kebumen mengucapkan: "Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriah"🌙✨ - Semoga tahun baru ini menjadi momentum hijrah menuju pribadi yang lebih taat, lebih kuat iman dan ukhuwah, serta diberi keberkahan dalam setiap langkah dan amal... Amiin. 🌸
29 January 2025

Siswa SDIT Logaritma Karanganyar Antusias Ikuti Study Industri, Belajar Langsung dari Para Ahli

Wed, 29 January 2025 Read 422x SDIT Logaritma Karanganyar

Karanganyar, Kebumen, binainsani.or.id – Guna meningkatkan motivasi belajar, jiwa kewirausahaan, wawasan teknologi, jaringan, dan kesadaran karir siswa, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Logaritma Karanganyar, Kebumen, sukses menggelar Study Industri sebagai metode pembelajaran interaktif.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 hingga 6 yang mengunjungi berbagai home industry untuk mengenal lebih dekat proses produksi lokal, Rabu (29/1/2025). Aktivitas ini berlangsung antusias, menghadirkan pengalaman belajar luar kelas yang edukatif dan menyenangkan.

Kepala SDIT Logaritma Karanganyar, Ustadzah Sukarmi, S.Pd., mengungkapkan apresiasinya terhadap semangat belajar siswa. Pihaknya menekankan pentingnya pengalaman belajar langsung untuk memperluas wawasan mereka.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk membangun rasa ingin tahu dan menghargai proses kerja di berbagai industri. Dengan praktik langsung, siswa lebih memahami pentingnya keterampilan dan kerja keras,” ujarnya.

Dimulai dari siswa kelas 1 hingga 3, mereka mengunjungi tiga industri berbeda. Kelas 1 berangkat ke Rocket Chicken Karanganyar dengan berjalan kaki. Sesampainya di lokasi, mereka mengikuti lomba mewarnai sebelum praktik membuat ayam krispi.

Setiap siswa mendapat kesempatan mencelupkan ayam ke tepung basah, melapisinya dengan tepung kering, hingga menggorengnya. Keseruan semakin bertambah saat mereka mencicipi hasil masakan sendiri.

Tak kalah antusias, siswa kelas 2 mengunjungi home industry lanting di Lemahduwur, Kuwarasan, cemilan khas Kebumen yang berbahan dasar singkong. Mereka belajar mulai dari memilih singkong terbaik, mengupas, mencuci, hingga proses perendaman.

Setiap tahapan dijalani dengan penuh kegembiraan. Singkong kemudian diparut, dipres, dan dibentuk bulatan besar sebelum dikukus.

Proses berlanjut dengan membentuk adonan seperti mie dan dibundel menyerupai angka delapan sebelum digoreng. Para siswa terkesima melihat proses panjang ini hingga menghasilkan lanting yang renyah.

Tak mau ketinggalan, siswa kelas 3 berpetualangan edukatif di Home Industri Green Kampung Bapia, Petanahan. Setibanya di lokasi, mereka disambut oleh Kepala Desa Jatimulyo dan pemilik industri, Bu Warso.

Perjalanan ini memberi wawasan baru tentang kuliner khas daerah setempat. Setiap siswa berlatih membuat bakpia, mulai dari memipihkan adonan, menambahkan isian kacang hijau, hingga proses pemanggangan.

“Ternyata membuat bakpia itu butuh kesabaran, tapi hasilnya enak!” kata Ahmad Ramdhani salah satu siswa yang bangga dengan hasil karyanya.

Sementara itu, siswa kelas 4 hingga 6 mengunjungi industri berbeda yang lebih menekankan pada keterampilan kerajinan tradisional.

Siswa kelas 4 belajar di industri batik di Jemur, di mana mereka diperkenalkan pada teknik membatik dan sejarah batik khas daerah tersebut.

Melalui bimbingan pengrajin, mereka mencoba mencanting dan mewarnai kain batik dengan penuh ketelitian, menikmati setiap proses hingga menghasilkan motif yang indah.

Tak ingin kalah serunya, siswa kelas 5 mengunjungi industri anyaman di Grujugan, Petanahan, tempat mereka belajar membuat berbagai produk dari bahan alami seperti bambu dan pandan.

Mereka diperkenalkan pada berbagai teknik anyaman dan mencoba membuat kerajinan kecil seperti tikar dan tempat pensil.

Kunjungan terakhir dilakukan oleh siswa kelas 6 ke Sentra Gerabah Gebangsari, Kecamatan Klirong. Mereka belajar langsung dari pengrajin berpengalaman dalam membuat mangkuk dari tanah liat.

Kegiatan ini menambah wawasan mereka tentang kerajinan tradisional. Setelah praktik membentuk mangkuk, mereka juga menghias pot dengan warna-warna menarik sesuai kreativitas masing-masing. Produk yang mereka buat pun bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan dari pengalaman berharga ini.

Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi siswa, seperti yang diungkapkan Farhanah Naja. “Semoga kegiatan ini memperluas pengetahuan dan memberi inspirasi bagi kita semua,” ujarnya seraya tersenyum gembira.

Kegiatan ini diharapkan memberikan dampak positif yang berkelanjutan, seperti yang disampaikan oleh guru pendamping, Dewi Hikmah, S.Pd.

Pihaknya berharap siswa pulang dengan pengalaman berharga dan wawasan yang lebih luas, menyadari bahwa pembelajaran tak hanya datang dari buku, tetapi juga dari pengalaman nyata yang penuh inspirasi.

“Semoga kegiatan ini memperkaya pengetahuan siswa dan membuka pandangan mereka tentang keterampilan serta kerajinan tradisional,” ujarnya dengan penuh harap. (sfd/ny/aq)

This article have

1 Comment

Leave a Comment